Sunday 25 July 2010

TAK ADA ALASAN MALAS MEMBACA BIOGRAFI

Mengapa Biografi di tulis ?
Mengapa Buku Biografi harus kita baca ?

Buku Biografi antara lain memuat hal-hal yang bermanfaat sebagai berikut.

 Merekam kehidupan seseorang , tindakan-tindakannya, peristiwa yang dialaminya, pemaknaan atas tindakan-tindakannya dan peristiwa itu sendiri, dalam mengarungi rangkaian masa yang berubah.
 Pengalaman membaca kisah hidup orang lain, pasti berbeda dengan pengalaman kita sendiri !
 Semakin membanjirnya buku-buku biografi dan otobiografi di toko-toko buku. Ratusan ribu judul buku biografi ditulis di berbagai negara dunia ini setiap tahun,menawarkan Anda menemukan kisah sukses, gagal, sedih, senang, semangat, lesu, kiat baru dan lain-lain.
 Pelaku-pelaku mulai dari tokoh-tokoh terkenal: pemimpin-pemimpin pemerintahan, tokoh politik, pemimpin agama, pengusaha, para humanis, sampai kisah ibu-ibu rumah tangga.
Diramu dengan gambaran soal ruang, waktu, dan suasana yang menciptakan kisah yang hidup, seolah pembaca terlibat dalam kisah yang dibacanya.
 Membaca buku biografi atau otobiografi kita bisa menyerap pengalaman seseorang dalam merenungkan arti hidup dengan tepat, melakukan tindakan yang tepat, (terkadang kita dihipnotis dengan bagaimana Allah berperan dalam hidupnya).
 Proses seseorang keluar dari himpitan kehidupan yang menyesakkan, begitu mengasyikkan. Hingga kita tidak ingin menyelsaikannya sebelum cerita buku berakhir, bahkan kadang lupa makan dan minum.
 Dapat belajar memahami bahwa keberhasilan terjadi saat seseorang terbuka dan rela melawan pikiran ”tidak bisa berubah” dan apatis. Seberapa beratpun beban kita, semuanya sudah pernah dialami orang lain—hanya waktu, tempat dan suasananya yang berbeda.
 Biografi membantu menginsiprasi kita mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup. Kita akan terkesima ketika tokoh berkata :”Sesuatu akan Indah pada Waktunya”.Sikap yang sulit dipahami seseorang yang sedang dalam kesulitan bahkan hampir menghadapi rasa frustrasi.
 Buku biografi menawarkan kita menemukan banyak hal yang mengejutkan. Kita bisa belajar melihat keunggulan orang lain sekaligus melihat keunggulan kita sendiri. Sesuatu yang perlu kita galakkan saat ini, menghindari sikap ”iri”, mengklaim ketokohan diri sendiri dengan meremehkan orang lain. Biarlah orang besar dengan kebesarannya, carilah keunggulan Kita supaya bisa menjadi besar dalam kebesaran anda sendiri.
 Kita membaca biografi merasa ada sesuatu yang penting dalam perjalanan hidupnya.
 Buku biografi merupakan tugu kenangan bagi orang-orang tertentu, terutama bagi mereka yang menulis sendiri riwayat hidupnya.
 Buku biografi semacam sumbangsih pemikiran orang tertentu untuk masyarakat, paling sedikit bagi masyarakat sekeliling tokoh yang dikisahkan.
 orang membaca autobiografi karena ia mencari diri sendiri, membaca perjalanan hidup diri sendiri, semacam metafora diri, siapakah aku ini? Kisah diri diungkapkan sedemikian rupa, sebuah inti kehidupan yang memunculkan master form.
 Kita membaca kisah seorang tokoh karena di dalamnya ada sebuah kenyataan hidup yang diolah kembali dengan nalar-batiniah sehingga memantulkan bagian hidup yang menginti dan bermakna.
 bahwa seorang individu dapat dihubungkan dengan diri orang lain. Lalu, hal ini dapat menolong pembaca membayangkan diri sendiri. Kisah yang demikian menjadi narasi yang indah, sebuah kisah yang efektif, artinya pengaruhnya menjelma di dalam diri pembaca. Semacam dialog yang hidup.
 Sebuah autobiografi sejati hanya dapat ditulis oleh orang yang berjiwa matang, merasakan kehidupan berdialog dengan kehidupan itu antara interaksi jiwa luar-dalam,maka jarang ada autobiografi yang ditulis dalam usia muda
 Autobiografi dan semacamnya perlu diperhatikan dan dinikmati karena di dalamnya terdapat sebuah kisah kehidupan. Peristiwa yang dihadapi sang tokoh diungkapkan khususnya yang tak lazim terdengar, rahasia kehidupan (gagal ataupun sukses), rangkaian kejadian dari lingkungan yang diakrabi sang tokoh.
 Pernahkah membaca buku Biografi yang berjudul Soemitro, bacalah Apa Hebatnya? buku ini dicetak ulang sampai empat kali dalam sebulan!
 Ada pula menurut beberapa penerbit, buku semacam beografi umumnya seret peredarannya. ( Tidak jarang pengarangnya sendiri turut membiayai penerbitannya ).
 Banyak ragam pendapat orang. Ada yang menganggap buku geografi itu bagus, meluruskan sesuatu hal yang tadinya dianggap lurus, memberikan kenikmatan hidup.
 Tidak usah dihiraukan jika ada yang beranggapan bahwa buku semacam itu hanya pamer pujian kepada diri sendiri, tidak jujur karena tidak mengungkapkan kisah yang sebenarnya,namun itu tak usah dihiraukan selama keyakinan hati pastikan bermanfaat bagi pembacanya.
 Di negeri yang sudah maju, riwayat hidup yang dibukukan dianggap sebagai sebuah karya sastra yang menarik untuk dikaji.
 Membaca sebuah kisah kehidupan, berarti kita menelusuri kisah kehidupan lahir dan batin pengisah sehingga kita mendapati sebuah hikmat yang praktis dari dalam kehidupan ini.
 Membaca biografi, Anda terlatih melihat keunggulan orang lain, sekaligus belajar melihat banyak kelebihan yang Anda miliki.
 Setelah membaca, Kita mungkin akan menyimpulkan, "Aduh, kalau melakukan yang seperti ini, saya juga bisa, mengapa tidak saya mulai?”. Atau suatu saat, kita akan berujar : ”Memang hebat orang ini, bagaimana saya bisa menciptakan yang berbeda dengan cara saya sendiri!”. Ketika Kita mengalami hinaan orang.
 Biografi banyak mengajarkan kami memaknai sebuah kesalahan, kegagalan menjadi sebuah berkah!.
 dengan seringnya kita membaca buku jenis ini, kita akan berminat memahami seseorang lebih mendalam. Kita akan berlatih menilai seseorang secara obyektif, tidak hanya mengenal seseorang seperti ”kucing dalam karung”, kemudian menciptakan persepsi dan stigma-stigma menurut pemahaman sendiri.
 bagaimana seseorang sampai mencapai kondisinya seperti sekarang? Tidak cukup hanya menilai seseorang baik--sesaat setelah membagi-bagikan sesuatu, tanpa memahami seseorang dengan baik. Mengapa ia sampai mampu dan mau membagi-bagikannya, aitulah pertanyaan kristis yang dijawab dalam buku biografi-atau otobiografi.
 Membaca puluhan buku biografi, serta membudayakan anak-anak membaca buku biografi, dampaknya terasa pada ketahanan mereka menghadapi tantangan hidup. Ketika kami mengalami kesulitan keuangan, anak-anak maklum, ketika mereka harus bekerja atau belajar dalam kondisi stress, mereka lebih kuat.
 buku-buku seperti ini mampu mengajarkan anak-anak memahami masa depan mereka. Sukses hanya bisa dicapai dengan kerja keras, ketekunan dan fokus. Tidak semata mengandalkan KKN.
 Mereka belajar secara nyata arti gagal, dan berhasil melalui kehidupan nyata seseorang. Buku jenis ini mengisahkan bahwa kegagalan hanyalah sebuah tahapan proses kehidupan memulai keberhasilan baru. Gagal, bukan tindakan yang harus mendapat hukuman!. Ada pelajaran berharga di dalamnya. Sukses adalah sebuah keagungan, dimana seseorang bisa memberi lebih banyak kepada orang lain, bermanfaat bagi orang lain.
 Pengalaman kami, mengajak anak-anak dan keluarga membaca buku biografi yang ditulis dengan kaidah-kaidah yang benar, bisa menjadi salah satu alternatif menangkal kehidupan khayalan yang banyak disiarkan televisi melalui ”sinetron” yang banyak menawarkan ”impian”, bukan kehidupan ”nyata” yang membumi.
 Memperkenalkan buku biografi tokoh-tokoh di sekitar kita, bisa memotivasi minat baca di kalangan keluarga. Sekaligus mengetahui lingkungan sekitarnya—yang dekat dengan mereka. Sayang, banyak buku biografi yang beredar di sekitar kita berasal dari terjemahan sukses di negeri orang. Sehingga tidak bisa banyak diserap oleh anak-anak dalam membentuk watak keindonesiaannya. Alangkah baiknya kalau mereka diberikan kisah kehidupan nyata di sekitarnya.
 Singkatnya, dengan membaca biografi, Kita bisa membuat hidup lebih berarti.
 Rajinlah membaca biografi. Tak perduli kehidupan orang besar atau orang tidak terkenal. Apakah ditulis seorang penulis terkenal atau penulis pemula.
 Dengan gaya sastra modern atau tulisan yang sederhana sekalipun. silakan mencoba memulainya!dan membandingkan pengalaman seseorang dalam buku biografi, Anda bisa berujar, ”Ternyata hinaan ini tidak seberapa, ketimbang tokoh yang kubaca”. Sehingga suatu saat Anda semakin kuat dan bisa mengatakan ”untunglah anda menghina saya, kalau tidak saya tidak akan jadi seperti ini”. ”Untunglah guru saya dulu tidak mengizinkan saya sekolah di sana, kalau tidak saya pasti hanya sebagai gembel”.
 Penutur kisah--tentu dengan penyajian yang estetis dan berseni--yang membuat karya tentang hidupnya menjadi seperti sebuah metafora diri, bertujuan mengungkapkan diri, kesadaran dunia dalam melalui tahapan rincian hidup yang historis dan aktual. Itu semacam proses yang membawa pembaca kepada pengenalan diri sang tokoh sehingga melibatkan pembaca dalam perjalanan hidupnya.
 Sebagai karya seni, penulis kisah kehidupan diri ini tentu memiliki sudut pandang diri. Ia tidak hanya bertutur tentang sejumlah kejadian. Kalau ia menuturkan sejumlah kejadian, ada maksud di dalamnya dan memiliki kesatuan (unity). Setiap kejadian harus ditampakkan sebagai bagian dari proses, berjalin satu dengan yang lain, menjadi satu untaian yang menyatu dari sudut pandang tertentu sehingga menimbulkan suasana "sense" dan "makna" di hati pembaca.
 Dari sudut estetika, di dalam sebuah autobiografi terjadi proses peleburan dunia-dalam dan dunia-luar secara integral
 Bukan sekadar pengetahuan atas sesuatu, melainkan sebuah kehidupan yang hidup.
 Sebuah karya yang jujur akan mudah diketahui. Sementara, kisah-kisah kehidupan yang sudah super ... akan berlalu seperti angin.
“Selamat datang, wahai buku kisah kehidupan yang mengesankan”

No comments:

Post a Comment