Sunday 25 July 2010

SEBUAH APRESIASI UNTUK IBU DRA.SHOFIYAH.SAHAL SEBAGAI PERINTIS KELAS BILINGUAL SD ISLAM HARAPAN IBU













HARAPAN IBU ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL
The Bilingual Class

SDI-HARAPAN IBU KELAS BILINGUAL.
Saya tak ingin melupakan apa dan siapa yang telah berbuat untuk kemajuan sekolah Harapan Ibu,memuali hal yang baru selalu berhadapan dengan kendala,perjuangan Dra,Shofiyah Sahal bersama rekan-rekan merintis berdirinya Kelas bilingual semula tidak direspon oleh semua pihak. Keputusan dan keyakinanya ibu Dra.Shofiyah dan Ibu Susiloninhsih tak surut,akhirnya yang tidak setujupun akhirnya bergabung dan tersenyum bersama,satu masa telah dilalui akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan,sekolah-sekolah lainpun mengikutinya. Kelas bilingual selanjutnya dipercaya oleh masyarakat, mereka menentukan pilihannya pada program khusus kelas bilingual yang tak kalah majunya dalam beberapa hal dengan sekolah-sekolah yang menyebut dirinya Rintisan sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

Pada hakikatnya kerangka dasar kelas bilingual ini berasal dari pola program reguler SDI Harapan Ibu dengan pengayaan-pengayaan dalam beberapa aspek yang dipercaya akan meningkatkan kemampuan kerja otak anak, menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi dan mengembangkan life skill melalui berbagai Extended Program,kegiatan-kegiatan yang mengarahkan anak untuk dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi alternatif. Melalui proses pembiasaan dalam proses belajar mengajar, orientasi life-skill bertujuan utama untuk membuat anak: Mandiri, Kreatif, Percaya diri, Tanggap, Kritis, Mampu mengambil keputusan, dapat bekerja dalam kelompok, Bertanggung jawab, Peka terhadap lingkungan dan Memiliki Karakter untuk selalu belajar sepanjang hayat.

Tujuan di atas tentunya lebih mudah dicapai bila program pendidikan yang diberikan kepada anak memang dirancang secara teliti dan terstruktur. Aspek-aspek utama proses belajar mengajar, yaitu: kurikulum, materi ajar, metode pengajaran dan evaluasi serta pengajar atau guru perlu dipersiapkan dan difasilitasi secara memadai.
SDI Harapan Ibu kelas bilingual berusaha menyelaraskan aspek-aspek utama tersebut diatas melalui usaha mendekatkan antara mata pelajaran yang wajib diajarkan dengan kehidupan nyata, sehingga pada akhirnya akan membuahkan insan Islami yang berkembang optimal dalam kecerdasan intelektual, emosional, spiritual maupun kecerdasan sosial.


Kegiatan–kegiatan di luar kelas yang berupa:

• live study
• Science workshop
• field trip
• Art performance
• Display
• Student assembly
Student exchange
Special event
library program
Art & IT fair



Extended Program merupakan kegiatan penting dalam kelas bilingual dengan tujuan utama untuk menunjang kegiatan belajar mengajar utama dalam kelas. Berikut adalah uraian mengenai bagaimana aspek-aspek utama dalam proses pembelajaran, yaitu: kurikulum, materi ajar, metode pengajaran dan evaluasi serta pengajar dipersiakan oleh Yayasan Harapan Ibu untuk menunjukkan bagaimana kelas bilingual ini lebih unggul dalam penyelenggaraannya.

KURIKULUM.
Pada hakekatnya isi kurikulum dalam kelas bilingual ini tidak keluar dari isi Kurikulum Nasional Sekolah Dasar yang telah digariskan oleh pemerintah,selanjutnya Kurikulum Nasional dikembangkan dalam bentuk silabus dengan pengembangan sbb:
• Beberapa pelajaran dikemas dalam bahasa Inggris guna mempersiapkan anak menjadi bilingual secara natural
• Mata pelajaran matematika diperluas dengan Sempoa mental aritmatika.
• Silabus mata pelajaran bahasa Inggris diintegrasikan dengan mata pelajaran lain seperti, art, matematika, moral value, dan IPA.
• Silabus setiap mata pelajaran diperluas dan dikaitkan dengan ajaran Agama Islam.
Penggunaan materi dalam dua bahasa bertujuan untuk membuat anak menguasai bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris secara bersamaan dan alami. Selain materi ajar yang berupa buku text, siswa juga dilengkapi dengan materi ajar dari sumber yang lain, seperti kertas kerja, CD ROM, Video, dan jenis materi cetak lain yang menunjang.



METODE PENGAJARAN
Dengan dilandasi oleh prinsip active learning maka proses pembelajaran di kelas selalu mengutamakan keaktifan dan siswa dalam berpartisipasi secara menyeluruh dalam proses pembelajaran. Dengan prinsip bahwa sekolah adalah pusat pembelajaran hidup dan kehidupan, maka proses pembelajarannya selalu diarahkan untuk mengembangkan potensi berbagai aspek kecerdasan siswa (prinsip multiple intteligence) secara komprehensif. Siswa pada usia sekolah dasar akan dapat berkembang lebih pesat bila mereka belajar dalam susasana yang menyenangkan, karena memang pada usia tersebut anak akan lebih banyak belajar secara tidak langsung (indirect learning).
Disamping mengutamakan unsur-unsur keIslaman sebagai landasan dalam keseluruhan proses pembelajaran, kelas bilingual ini menggabungkan beberapa metode pengajaran antara lain quantum accelarated learning, active learning sesuai dengan karakteristik masing– masing mata pelajaran melalui kegiatan belajar yang fun and smart (menyenangkan dan mencerdaskan) sehingga mengaktifkan dan merangsang kreatifitas serta kemampuan berfikir kritis.
Dalam keseluruhan proses belajar mengajar, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sama, dalam arti sebagai medium of instruction (media ajar). Hal ini karena memang anak pada usia Sekolah Dasar anak akan mampu menggunakan bahasa yang dikenalnya dengan baik dan beorientasi pada kehidupannya.
Penggunaan media ajar, baik media elektronik maupun manual merupakan persyaratan mutlak dalam kelas-kelas bilingual. Komputer dengan multi media, tape recorder, VCD, gambar-gambar, realia, dan papan display semuanya berada di dalam kelas sehingga guru dan siswa dapat mengaksesnya untuk kepentingan pembelajaran
Dalam kelas bilingual ini kegiatan belajar mengajar terfokus di sekolah dengan bimbingan para guru, oleh sebab itu diupayakan untuk tidak ada pekerjaan rumah yang bersifat akademik secara belebihan. Berbagai jenis laporan kepada orang tua yang dirancang secara cermat diharapkan dapat menjadi alat kontrol bagi orang tua terhadap proses pembelajaran yang ada di sekolah.


¨ PENGAJAR .
Dengan tuntutan pembelajaran yang ada maka pengajar pada kelas-kelas kelas bilingual pada dasarnya menguasai pola pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip active learning. Oleh sebab itu maka proses pembelajaran di kelas selalu mengutamakan keaktifan dan siswa dalam berpartisipasi secara menyeluruh dalam proses. Model pembelajaran sebagaimana diuraikan diatas menuntut seorang pengajar yang memiliki kriteria minimum sebagai berikut, selain kriteria sebagai guru di Sekolah Dasar pada umumnya:
• Dinamis, karena keaktifan sikap siswa akan juga ditentukan oleh keaktifan guru
• Menguasai I T
• Dapat menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai medium of instruction dalam proses belajar mengajar
Di dalam kelas kelas bilingual ini terdapat 2 (dua) orang pengajar yaitu seorang home class teacher dan seorang partner. Keduanya berkolaburasi dan berbagi tanggung jawab serta saling mengisi dalam menangani kelasnya. Pada saat berlangsungnya pelajaran yang ditangani oleh guru bidang studi (misalnya, agama, art, dsb) maka salah satu pengajar tetap mendampingi.

PROSES EVALUASI

Evaluasi adalah bagian penting dalam serangkaian proses belajar mengajar. Evaluasi bukan hanya merupakan alat untuk mengetahui sampai dimana siswa menguasai apa yang telah diajarkan, tetapi lebih dari itu adalah alat untuk mengukur seluruh rangkaian proses belajar mengajar, capaian siswa, maupun capaian guru.
Dalam melakukan serangkaian evaluasi proses belajar mengajar di kelas, karena lebih spesifik maka kami menggunakan istilah assessment.
Berikut adalah proses yang kami gunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi proses belajar mengajar.

Dengan melihat keterangan tersebut di atas maka jelas bahwa selain kurikulum assessment merupakan pijakan awal dalam proses belajar mengajar. Dalam kelas bilingual ini test sebagai bagian kecil dari assessment bukan merupakan satu-satunya atau bagian integral dari keseluruhan evaluasi.
Sebagaimana tertera dalam bagan diatas kelas bilingual menggunakan beberapa alat untuk mengukur keberhasilan siswa, guru, dan proses belajar mengajar. Alat tersebut antara lain adalah:

• Observasi,
• Reading diary,
• Cambridge YLE,
• Port folio,
• Raport reguler,
• Raport narasi,
• Raport bulanan,
• DVD Report akhir Tahun Ajaran atau,
• Photo slide show
• Buku komunikasi harian




Karena kami yakin bahwa peranan orang tua dalam rangka bersama-sama sekolah mengembangkan anak maka feedback dari orang tua akan merupakan sesuatu yang berharga.

FASILITAS
Guna menunjang kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar serta memberikan kenyamanan kepada siswa pada saat belajar maka kelas– kelas Bilingual ini dirancang dengan fasilitas sbb:

• Tersedianya fasilitas komputer multimedia yang digunakan oleh guru untuk menyelesaikan berbagai laporan maupun media ajar.
• Televisi dan VCD, LCD
• Perpustakaan kelas
• Locker individu
• Soft board untuk memajang hasil karya siswa
• Serta penunjang lainya.


KEGIATAN PENUNJANG PEMBELAJARAN

Kegiatan penunjang pembelajaran ini sengaja dirancang untuk melengkapi proses belajar mengajar utama di dalam kelas. Disamping menciptakan fun learning kegiatan-kegiatan ini dipercaya akan meningkatkan kemampuan kecerdasan emosi, sosial dan spiritual anak. Kegiatan tersebut antara lain adalah:

 Field trip – belajar langsung di lapangan, dalam kegiatan ini siswa diajak ke tempat– tempat yang ada kaitannya dengan topik atau tema yang diajarkan di kelas.

 Guest Speaker – mengundang pengajar tamu. Pengajar tamu ini bisa dari pihak orang tua, seseorang dengan jabatan atau pekerjaan tertentu yang juga menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan tema yang sedang dibahas.

 Native speaker – penutur asli bahasa Inggris. Tujuan utama mengundang penutur asli berbahasa Inggris adalah untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbincang-bincang dengan penutur asli, karena bahasa Inggris merupakan bahasa kedua dalam program ini.

 Student exchange – petukaran siswa baik internal bisa dengan sekolah lain. Program ini bertujuan memberikan gambaran kepaa siswa bagaimana kegiatan belajar mengajar dapat berbeda dan bagaimana mereka dapat tetap belajar dari lingkup yang manapun.

 Student Performance – pertunjukan siswa. Tujuan utamanya adalah meningkatkan rasa percaya diri siswa dan meningkatkan daya kreatifitasnya.

program ini masih terus dikembangkan baik kurikulum terutama pembelajaran dengan pendekatan Active learning serta berbasis life skill, akan selalu ditingkatkan kerjasama antar dua guru di kelas yang sinergi,ketrampilan bahasa inggris untuk seluruh guru role model yang membelajarkan anak didik adalah suatu hal yang tidak kami abaikan. dan bagi sekolah-sekolah yang ingin mencontoh dengan senang hati kami persilahkan, Insya Allah program ini semakin berkembang ke seluruh kelas lainnya hingga tidak ada lagi kelas yang di sebut kelas Reguler.

No comments:

Post a Comment